Catatan Rihlah Academic STAIM Tulungagung Malaysia -Thailand 10
Catatan Rihlah Academic STAIM Tulungagung Malaysia -Thailand 10
Mon, 16 June 2025 4:19

STAIM – IAB MALAYSIA MEMBANGUN KERJASAMA STRATEGIS MENCETAK LEADERSHIP PENDIDIKAN

Di balik kabut pagi yang menggantung lembut di atas pegunungan Genting Highlands, tampak siluet sebuah lembaga pendidikan yang menjulang dengan elegan—tenang, namun sarat makna. Institut Aminuddin Baki (IAB) Cawangan Genting Highlands berdiri anggun, seolah menjadi saksi bisu dari semangat panjang perubahan dan transformasi pendidikan di Malaysia. Di sinilah langkah kaki Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung, Dr. H. Suripto, SAg, M.Pd.I, beserta rombongan, menjejakkan kaki  dalam sebuah perjalanan akademik yang sarat nilai dan strategi.

Hari Senen, 16 Juni 2025 menjadi momen penting yang mengukir jejak kolaborasi dua lembaga pendidikan dari dua negara serumpun  dengan semangat membangun sinergi dan visi yang sejalan dalam pengembangan kepemimpinan pendidikan, STAIM Tulungagung mengadakan kunjungan resmi ke IAB, sebuah lembaga pelatihan yang telah menjadi mercusuar dalam membentuk para pemimpin pendidikan di Malaysia. Kunjungan ini bukan semata-mata bersifat seremoni. Agenda utamanya adalah penandatanganan Certificate of Collaboration sertifikat (sijil) Smart Partnershipon Leadership and Management  bidang pendidikan, sebagai fondasi awal hubungan akademik yang lebih erat dan berkelanjutan.

Setiba di IAB, rombongan Ketua STAIM Tulungagung disambut hangat oleh En. Norazmir Bin Ahmad Direktur Cabang IAB Cawangan beserta jajaran pimpinan dan tenaga ahli. Suasana sejuk Genting Highlands memberikan latar belakang alami yang sempurna bagi sebuah pertemuan intelektual. Kampus yang terletak di atas ketinggian sekitar 1.000 meter dari permukaan laut ini terasa seperti ruang refleksi akademik yang terpisah dari hiruk-pikuk dunia luar. Dengan luas area  120 hektar, di pimpin oleh seorang direktur dan wakil direktur, didukung 16 pejabat dan 4 seksi, IAB Genting Highlands menjalankan tugas dengan memadukan suasana alam yang damainga  serta fasilitas pendidikan yang modern dan lengkap.

Institut Aminuddin Baki memiliki sejarah panjang yang sarat nilai perjuangan dan komitmen terhadap kemajuan pendidikan. Lahir pertama kali sebagai Malaysian Educational Staff Training Institute (MESTI) pada Maret 1979, lembaga ini bertransformasi menjadi Institut Pengurusan Pendidikan Negara (IPPN), sebelum akhirnya pada 14 Maret 1988 diresmikan sebagai Institut Aminuddin Baki, sebagai penghormatan atas jasa tokoh pendidikan besar Malaysia, Allahyarham Aminuddin Baki. Nama itu bukan sekadar simbol, melainkan perwujudan nilai kepemimpinan visioner yang menjadi inspirasi bagi setiap kegiatan pelatihan di institusi ini. Disinilah kehadiran STAIM Tulungagung sebagai amal usaha Muhammadiyah yang didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan menemukan momentum yang tepat ketika berbicara tentang pendidikan. Meskipun KH.Ahmad Dahlan dan Aminuddin Baki hidup dalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda, tetapi melalui visi pendidikan yang dibangun, keduanya disatukan dalam nilai-nilai yang sama.

Rihlah akademik Ketua STAIM hari kelima kali ini adalah bentuk nyata dari pencarian dan pengembangan kualitas dalam kepemimpinan pendidikan. Setelah bermalam di balai diklat IAB yang memiliki fasilitas penginapan representatif dan nyaman, pada hari Senin, 16 Juni 2025 jam 08.00 – 10.00, rombongan Ketua STAIM Tulungagung  melakukan serangkaian diskusi tentang kegiatan pembelajaran intensif manajemen dan kepemimpinan pendidikan. Kegiatan ini berlangsung dengan pimpinan dan  tim pelatih dari IAB yang telah berpengalaman luas dalam pengembangan kurikulum pelatihan kepala sekolah, pengurus lembaga pendidikan, hingga pengambil kebijakan tingkat nasional.

Dalam sesi utama, kedua lembaga sepakat untuk memperkuat kerja sama melalui penandatanganan sertifikat kolaborasi dalam bidang pelatihan manajemen dan kepemimpinan pendidikan. Penandatanganan ini menjadi simbol awal dari ikatan akademik lintas negara yang mengedepankan pertukaran pengetahuan, metode pelatihan, serta pemahaman lintas budaya dalam dunia pendidikan. Ketua STAIM menyampaikan bahwa kerja sama ini tidak hanya sebatas program pertukaran atau pelatihan, namun juga merupakan jalan menuju transformasi kepemimpinan pendidikan Islam yang progresif, inklusif, dan berbasis nilai.

Sementara itu, pihak IAB menyambut positif inisiatif ini. Mereka menyatakan kesediaan untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, termasuk kemungkinan pelaksanaan program bersama antara dosen dan tenaga pelatih dari kedua lembaga, pertukaran peserta pelatihan, serta pengembangan modul bersama yang relevan untuk konteks Indonesia dan Malaysia. Keberhasilan sistem pelatihan IAB, yang dikenal dengan pendekatan Total Training Concept, menjadi model yang menarik bagi STAIM dalam mengembangkan kapasitas kepemimpinan institusional.

Pendekatan pelatihan di IAB tidak semata mengandalkan teori, tetapi lebih menekankan pada pengembangan keterampilan praktis, profesionalisme kepemimpinan, serta nilai-nilai etis dan moral. Di IAB, seorang calon pemimpin pendidikan tidak hanya dibentuk untuk menjadi administrator yang efisien, tetapi juga harus menjadi pribadi yang mampu menginspirasi, mengambil keputusan secara adil, dan memimpin dengan hati. Nilai-nilai inilah yang terasa sangat relevan dengan visi-misi STAIM  Tulungagung dalam melaksanakan catur dharma perguruan tinggi (Pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan Al-Islam dan Kemuhammadiyahahn).

Diskusi yang terjadi pada hari itu tidak hanya menggali aspek teknis pelatihan, tetapi juga membuka ruang pertukaran perspektif yang lebih luas. Ketua STAIM menyoroti tantangan yang dihadapi oleh institusi pendidikan Islam di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan di lingkungan madrasah dan pesantren. Di sisi lain, pihak IAB berbagi pengalaman mereka dalam membangun sistem pelatihan berkelanjutan bagi para kepala sekolah dan pengurus lembaga pendidikan di Malaysia, yang telah berhasil mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara nasional. Meskipun IAB dan

Kampus IAB Genting Highlands sendiri tampak menjadi inkubator yang ideal bagi pemimpin pendidikan. Selain ruang kuliah yang dilengkapi dengan teknologi terkini, tersedia pula fasilitas olahraga, pusat kebugaran, surau, kafe, serta pusat sumber yang kaya referensi. Kombinasi ini menciptakan suasana pembelajaran yang holistik, yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga keseimbangan jasmani dan rohani. Tidak mengherankan jika para peserta pelatihan yang pernah belajar di sini menyebut IAB sebagai tempat transformasi diri yang sesungguhnya.

Kegiatan diakhiri dengan menyaksikan pemutaran vidio profil IAB, di mana rombongan STAIM dapat menyaksikan dan mendalami layanan pelatihan dan fasilitas-fasilitase yang tersedia, program Kelayakan Profesional Kepengetuaan Kebangsaan (NPQEL), serta mengamati bagaimana proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang mendukung dan kondusif. Ketua STAIM mengungkapkan kekagumannya terhadap sistem pelatihan yang berjalan secara sistematis dan profesional, serta terhadap dedikasi para fasilitator IAB yang bekerja dengan semangat tinggi.

Dalam refleksinya, Ketua STAIM menyampaikan bahwa perjalanan ini membuka cakrawala baru tentang pentingnya investasi pada pengembangan pemimpin pendidikan. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan yang baik tidak lahir secara instan, melainkan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan, lingkungan yang mendukung, dan jaringan kerja sama yang kuat. Ia pun berharap agar kerja sama ini bisa menjadi titik awal transformasi kepemimpinan di STAIM dan lembaga pendidikan Islam lainnya di Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri, kunjungan ini juga menyimpan kesan emosional. Bagi sebagian anggota rombongan, IAB bukan hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang refleksi tentang masa depan pendidikan Islam. Kabut pagi yang perlahan menghilang dari lereng Genting Highlands seolah menjadi metafora dari misi kunjungan ini: memperjelas visi, memperluas pandangan, dan membangun sinergi untuk masa depan pendidikan yang lebih cerah.

Kunjungan akademik ini menandai babak baru dalam upaya internasionalisasi dan peningkatan mutu pendidikan Islam. Di tengah tantangan global yang kian kompleks, kolaborasi seperti ini menjadi sangat penting untuk menciptakan pemimpin-pemimpin pendidikan yang tidak hanya tangguh secara intelektual, tetapi juga peka terhadap kebutuhan zaman, adaptif terhadap perubahan, dan tetap berpijak pada nilai-nilai luhur.

Perjalanan akademik Ketua STAIM Tulungagung ke Institut Aminuddin Baki Cawangan Genting Highlands adalah sebuah narasi tentang semangat, kemitraan, dan harapan. Sebuah kisah tentang dua institusi dari dua negara yang percaya bahwa masa depan pendidikan ditentukan oleh kualitas kepemimpinan hari ini. Dan bahwa kerja sama lintas batas bukan hanya soal pertukaran dokumen, melainkan tentang berbagi visi, pengalaman, dan tekad yang sama untuk membangun peradaban melalui pendidikan.

Dengan semangat ini, STAIM Tulungagung dan IAB Malaysia membuka jalan bagi masa depan yang lebih terdidik, lebih bijak, dan lebih bersatu. Dari balik kabut Genting Highland, lahirlah harapan baru yang menembus batas, menghubungkan dua bangsa dalam satu cita: mencetak pemimpin pendidikan yang berintegritas, berinovasi, dan penuh kasih dalam mendidik. (Soeripto)

Akademik, Kampus

Artikel Lainnya

Catatan Rihlah Aaademic STAIM Tulungagung  Malaysia -Thailand 12
STAIM TULUNGAGUNG-UNIPSAS MALAYSIA: MENSINERGI PENDIDIKAN MELALUI JOINT RISEE...
Mon, 16 June 2025 | 6:26
Catatan Rihlah Academic STAIM Tulungagung Malaysia -Thailand  11
HUMANITY & TECHNOLOGY IN HARMONY: KOLABORASI  STAIM DAN UMPSA DARI KUANTA...
Mon, 16 June 2025 | 6:16
Catatan Rihlah Academic STAIM Tulungagung Malaysia -Thailand 9
EXOTISME ICONIC  GENTING HIGHLAND MENYAPA STAIM TULUNGAGUNG STAIMTA.AC.ID. S...
Sun, 15 June 2025 | 1:49
Catatan Rihlah Academic STAIM Tulungagung Malaysia -Thailand 8
JEJAK ILMU-UKHUWAH STAIM KE MASJID AL-GUFRON MALAYSIA STAIMTA.AC.ID. Perjala...
Sun, 15 June 2025 | 1:48