Ketua STAI Muhammadiyah Tulungagung Dr. H. Suripto, S.Ag., M.Pd.I. menghadiri Rapim (Rapat Pimpinan) PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta) Se-Jawa Timur di Surabaya. Acara yang berlangsung selama dua hari pada hari Sabtu-Ahad, 27-28 April 2024 tersebut dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Surabaya. Bersama 170 Pimpinan PTKIS se-Jawa Timur, kehadiran Ketua STAI Muhammadiyah Tulungagung untuk membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kebijakan, manajemen tata kelola, dan peningkatan akreditasi.
KOPERTAIS (Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) Wilayah IV Surabaya selaku penyelenggara, merumuskan agenda rutin tahunan pada tahun ini dengan tema “Penguatan Tata Kelola PTKIS Menuju Akreditasi Unggul”. Sesuai yang telah disiapkan panitia penyelenggara, rapim membahas isu-isu strategis dan agenda penting yang harus dihadapi oleh PTKIS. Ada empat agenda besar yang dibahas dalam rapat pimpinan kali ini, yaitu: 1) Kebijakan Peningkatan Mutu pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Kementerian Agama RI; 2) Layanan Akademik dan Ketenagaan pada PTKI di Kopertais Wilayah IV Surabaya; 3) Tata Kelola Peningkatan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Menuju Akreditasi Unggul di Kopertais Wilayah IV Surabaya; dan 4) Implementasi Program Kerja Pimpinan PTKIS Kopertais IV Surabaya.
Rangkaian kegiatan Rapim dimulai dengan seremonial acara pembukaan yang dipandu oleh MC (Master Ceremony) dengan membaca ummul kitab, diteruskan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dipimpin dirigen, dilanjutkan sambutan dari Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya Prof. Akh. Muzakki, Grad. Dip.SEA, M.Ag, M.Phil., Ph.D, kemudian pengarahan dari Plt. Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag sekaligus membuka acara, serta diakhiri dengan doa penutup yang dipandu oleh Dr. KH. Sumarkan, M.Ag.
Pada sesi acara sambutannya Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya memberikan apresiasi atas kehadiran Plt. Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Karena kehadiran beliau ini merupakan tugas dinas pertama kali ke Kopertais Wilayah IV dalam kapasitasnya sebagai Plt Direktur. Untuk itu, begitu pentingnya acara ini maka adanya 9 PTKIS yang tidak hadir dari 187 PTKIS di bawah Kopertais IV ada 9 PTKIS akan menjadi catatan tersendiri. Selanjutnya Prof. Zakki mengingatkan bahwa APK (Angka Partisipasi Kasar) perguruan tinggi secara nasional berdasarkan populasi yang ada hanya sebesar 35%. Artinya bahwa capital market perguruan tinggi kita masih terbuka sangat besar baik PTKIS maupun PTKIN. Sehingga keberadaan PTKIN dan PTKIS bukan menjadi musuh satu sama lainnya. Tugas PTKIS adalah menjadikan iklim akademik perguruan tinggi menjadi satu-satunya core business yang memiliki akreditasi unggul. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka PTKIS tidak akan bisa memberikan layanan pendidikan tinggi berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan harapan Masyarakat, tegas Prof. Zakki.
Setelah acara seremonial sambutan Koordinator Kopertais IV, agenda berikutnya adalah pembahasan empat agenda utama yang dibagi menjadi empat sesi pembahasan. Pada hari pertama membahas tiga agenda yang dibagi dalam tiga sesi pembahasan dan pada hari kedua fokus membahas satu agenda penting Forpim (Forum Pimpinan) Kopertais Wilayah IV secara penuh dalam satu sesi pembahasan. Dalam kapasitasnya sebagai utusan, Ketua STAI Muhammadiyah tampak aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Rapim dan tidak ada satupun agenda yang terlewatkan sejak dari pembukaan, pembahasan empat sesi agenda hingga penutupan pada hari kedua.
Pada sesi pembahasan agenda pertama, Plt. Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag. memberikan pengarahan Rapim dan sekaligus membuka acara yang disampaikan pada acara seremonial. Didampingi empat pejabat Kopertais IV Surabaya, yaitu Prof. Akh. Muzakki, Grad. Dip.SEA, M.Ag, M.Phil., Ph.D, Dr. KH. Sumarkan, M.Ag, Dr. Hasan Ubaidillah, MH.I, M.Si, dan Prof. Dr. Sri Warjiyati, SH, MH. Pada kesempatan itu Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag memaparkan materi Taujihat Akademik “Kebijakan Peningkatan Mutu pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Kementerian Agama RI”. Dalam pengarahannya, Plt. Dirjen Pendis atas nama pemerintah memberikan apresiasi kepada PTKIS yang istiqomah turut membantu negara memberikan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat. Beliau juga berkomitmen akan berusaha memberikan kemudahan kepada PTKIS yang telah membantu pemerintah. Pimpinan PTKIS harus memiliki fighting spirit untuk berubah menjadi lebih maju agar dapat berkompetisi dengan PTKIN maupun PTKIS lainnya dalam memberikan layanan pendidikan tinggi. Adanya kebijakan moratorium bukan dimaksudkan untuk mempersulit PTKIS, tetapi didasari pada upaya pemberian layanan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat. Pada akhir pengarahannya, Staf Ahli Menteri Agama tersebut berpesan agar PTKIS juga memberikan afirmasi layanan pendidikan tinggi kepada Ma’had Aly (satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh dan di Kawasan pondok pesantren, yaitu: PDF (Pendidikan Diniyah Formal) dan SPM (Sistem Pendidikan Mu’adaalah) jenjang Ulya (setara SMA/MA) tegasnya. Sedangkan pada sesi pembahasan agenda kedua, Dr. M. Hasan Ubaidillah, SH.I., M.Si. selaku Sekretaris Kopertais Wilayah IV Surabaya didampingi oleh Dr. Arif Mansuri selaku Tim Ahli kopertais untuk melakukan Overview Layanan Akademik dan ketenagaan pada PTKI di Kopertais wilayah IV Surabaya.
Adapun pada sesi akhir hari pertama, sesuai jadwal seharusnya diisi oleh Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya sekaligus Rektor UINSA. Akan tetapi karena beliau harus mendampingi Plt. Dirjen Pendis ke bandara untuk Kembali ke jakarta, maka paparan materinya disampaikan oleh Tim Ahli Kopertais, Dr. Achmad Lubab yang dipandu oleh Prof.Dr. Sri warjiyati, SH, MH. Adapun materi agenda pembahasan ketiga ini adalah tentang “Tata Kelola Peningkatan perguruan Tinggi Keagamaan Islam Menuju Akreditasi Unggul”. Achmad Lubab dalam paparannya menegaskan bahwa untuk memperoleh akreditasi unggul institusi dan prodi, PTKIS harus melakukan perbaikan tata kelola tri dharma perguruan tinggi yang didukung SDM, sarpras, dan infrastruktur lainnya. Berdasarkan data di pangkalan data perguruan tinggi, pada tahun 2024 di Jawa Timur terdapat sebanyak 187 PTKIS (114 Sekolah Tinggi, 34 Institut, dan 13 Universitas), 742 Program Studi yang didukung 6994 dosen PTKIS. Jumlah tersebut terdistribusi ke dalam empat zona, yaitu 59 PTKIS ada di Zona Mataraman, 29 di Zona Pantura, 19 di Zona Surabaya-Sidoarjo, 33 di Zona Madura, dan di Zona Tapal Kuda terdapat 47 PTKIS.
Begitu banyaknya jumlah PTKIS di Jawa Timur apabila dilihat dari kualitas yang tercermin dari akreditasinya menurut Lubab masih harus terus ditingkatkan. Karena di Wilayah Kopertais IV Surabaya hingga tahun 2024 hanya terdapat 4 PTKIS yang telah memperoleh akreditasi unggul dari BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi), LAMDIK (Lembaga Akreditasi Mandidri Pendidikan), dan LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi). Selebihnya terdapat 11 PTKIS memperoleh akreditasi baik sekali, 9 terakreditasi B, 114 terakreditasi Baik, 49 belum terakreditasi, dan untuk PTKIS yang terakreditasi A dan C serta tidak terakreditasi tidak ada.
Dalam pemaparannya lebih lanjut, Lubab merinci profil dosen dan jurnal di lingkungan PTKIS Jawa Timur. Menurutnya, dari 6.994 dosen PTKIS yang sudah memperoleh sertifikasi dosen hingga tahun 2024 baru sejumlah 1137. Sisanya sejumlah 5.857 dosen belum memenuhi syarat sebagai kategori dosen profesional. Sementara ini, data sertifikasi dosen berdasarkan aspek jabatan fungsionalnya, PTKIS di Jatim memiliki 8 Profesor, 21 Lektor kepala, 516 Lektor, 2.162 Asisten Ahli, dan 4.287 tidak memiliki jabatan fungsional dosen. Hal ini berarti bahwa PTKIS Wilayah Kopertais IV Surabaya hanya memiliki 2.707 dosen yang memiliki jabatan fungsional dan selebihnya belum memenuhi syarat untuk menjadi dosen. Sedangakan berdasarkan kepemilikan Jurnal Ilmiah, pada saat ini terdapat sebanya 343 Jurnal Ilmiah di PTKIS jawa Timur. Berdasarkan jumlah Jurnal Ilmiah tersebut, hanya terdapat 1 Jurnal Ilmiah yang berhasil masuk peringakat Sinta 1, yaitu peringkat tertinggi dalam akreditasi Jurnal Ilmiah Sinta (Science and Technology Index). Sinta adalah portal ilmiah daring yang menyajikan daftar jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan dioperasikan oleh Kemendikbud Ristek. Selebihnya terdapat 9 Jurnal Sinta 2, terakreditasi Sinta 3 sebanyak 25 jurnal, 66 jurnal memiliki akreditasi Sinta 4, Sinta 5 sebanyak 71 jurnal, 18 jurnal Sinta 6 dan sejumlah 153 Jurnal sedang proses Sinta, pungkas Lubab.
Memasuki hari kedua, Rapim sepenuhnya fokus pada pembahasan agenda sesi keempat di akhir kegiatan, yaitu tentang Implementasi Program Kerja Forum Pimpinan PTKIS Kopertais Wilayah IV Surabaya. Sesi agenda keempat tersebut diisi materi laporan kegiatan Forpim PTKIS yang disampaikan oleh Ketua Forpim PTKIS Jawa Timur Dr. Abduil Aziz Wahab, M.Ag. didampingi Ahmad, S.Ag., M.Pd.I. sebagai sekretaris. Selanjutnya diikuti laporan kegiatan dari Koordinator Forpim Zona. Dalam laporannya Forpim menyampaikan agenda kegiatan yang telah dilakukan oleh Forpim Jawa Timut maupun Forpim Zona selama tahun 2023. Secara umum Forpim PTKIS menggaris bawahi bahwa Forpim hanya akan dapat berfungsi maksimal mengawal peningkatan dan pengembangan PTKIS apabila memiliki prinsip lima sehat, yaitu: sehat administrasi, sehat manajemen, sehat organisasi, sehat kepemimpinan dan sehat pendanaan. Jika salah satu dari lima prinsip tersebut tidak terpenuhi, maka kerja Forpim dalam mengawal PTKIS di Jatim pasti tidak akan bisa berjalan sesui dengan harapan kita bersama, tegas Abdul Wahab Aziz.
Selesainya pembahasan seluruh rangkaian kegiatan sejak hari pertama hingga pada hari kedua, maka rapim diakhiri dengan pembacaan hasil rekomendasi dan seremonial acara penutupan yang dipimpin oleh Wakil Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya didampingi Sekretaris dan Tim Ahli. (Adm)