Melawan Hoaxs Dan Ujaran Kebencian

Tulungagung, Senin, 26 Juni 2023 diselenggarakan Kuliah umum lintas perguruan tinggi dengan tema “Melawan Hoaks dan Ujaran Kebencian. Kuliah umum ini merupakan event terakhir pada program Relawan TIK Abdi Masyarakat Angkatan VI Tahun 2023. Dimana program ini melibatkan beberapa perguruan tinggi antara lain: Universitas PGRI Kanjuruhan, Universitas Panca Marga Probolinggo, Universitas Qomaruddin Gresik dan Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung. Pelaksanaan kuliah umum ini secara hibryd. Untuk onsite berlokasi di Auditorium Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung, sedangkan tiga kampus lainnya mengikuti secara daring via zoom meeting.

Sebelum kuliah umum dimulai, pada kesempatan kali ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara perguruan tinggi yang langsung diwakili oleh Rektor masing-masing perguruan tinggi yaitu Dr. Sudi dul Aji, M.Si., Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Prof. Dr. Ir. H. R. Abdul Haris, M.M., Rektor Universitas Panca Marga Probolinggo, Dr. Iskandar Ritonga, M.Ag., Rektor Universitas Qomaruddin Gresik dan Dr. Imam Sujono, S.Pd., M.M., Rektor Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung dengan Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kominfo RI yang langsung dihadiri oleh Ketua Tim yaitu Bapak Bambang Tri Santoso.

Selesai penandatangan MoU dilanjut dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh tiga narasumber yang mengupas tuntas modul empat pilar literasi digital. Ketiga narsumber tersebut antara lain: narasumber kesatu Indriyatno Banyumurti dari perwakilan Pandu Digital Utama, narasumber kedua Dr. Ajar Dirgantoro, M.Pd perwakilan Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung dan narasumber ketiga Mei Santi, S.Sy., M.Sy perwakilan Relawan TIK, dosen STAI Muhammadiyah Tulungagung, Kaprodi Ekonomi Syariah, dan koordinator pada event ini.

Materi yang disampaikan oleh pemateri kesatu membahas pilar etika bermedia digital, dialnjutkan pemateri kedua pilar cakap dan aman bermedia digital dan pemateri ketiga yaitu Mei Santi, S.Sy., M.Sy., membahas pilar budaya dengan tema membangun literasi digital dengan dengan Pendekatan Kerelawanan dengan ringakasan materi sebagai berikut: pentingnya pemahaman manusia berkarakter dalam menumbuhkan kerelawanan dimulai dengan memahami terlebih dahulu apa itu manusia berkarakter?. Manusia berkarakter: dapat mengendalikan dorongan perasaannya menggunakan akal sehat, sehingga menghasilkan tindakan normatif (Norma Agama, Kesusilaan, Kesopanan dan Hukum). Kemanusiaan adalah sifat-sifat manusia yang secara mendasar mencakup lima poin berkut ini:
1. Openness, memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar pada orang lain atau lingkungannya, dan sangat senang untuk belajar hal-hal baru dan menikmati pengalaman unik;
2. Conscientiousness, memiliki tujuan yang jelas untuk setiap kegiatan atau hal yang dilakukan serta mampu berpikir jauh mengenai sesuatu;
3. Extraversion, menikmati interaksi sosial dan berada di sekitar orang banyak;
4. Agreeableness, sangat kooperatif, tertarik dan perhatian pada orang lain, serta suka menolong orang lain yang membutuhkan bantuan; dan
5. Neuroticism, mudah mengalami mood swing, depresi, cemas, lekas marah dan sedih.
Setelah memahami manusia berkarakter lanjut ke penegertian relawan. Relawan adalah individu atau kelompok orang, dari amatir sampai profesional, muda atau tua, berkomitmen untuk menyediakan waktu dan kemampuannya untuk membantu kepentingan umum demi amal.

Saat ini kami yang berkumpul di organisasi nirlaba bidang TIK yaitu Relawan TIK, terdorong oleh sifat baiknya untuk membantu memperluas populasi melek digital sampai terwujud masyarakat informasi. Relawan TIK membantu memperluas populasi melek digital dengan memperhatikan tahapan pembangunan literasi digital. SDM untuk membangun populasi melek digital yang luas diperoleh dengan memobilisasi kelompok pengembang (spesialis) dan penggerak (end-users).

Aktif mekalukan mobilisasi, dimana mobilisasi yaitu pengerahan individu masyarakat untuk berpatisipasi dengan kesadaran dan swadayanya sendiri membantu individu masyarakat lainnya dalam pemanfaatan TIK dan informasi. Selain mobilisasi, kelompok-kelompok relawan berkolaborasi dalam organisasi untuk membantu program pemerintah atau mitra lain yang menyasar komunitas tertentu. Kiprah Relawan TIK Indonesia atau proyek amalnya terekam dalam makalah ilmiah yang dipublikasikan oleh personel organisasi atau selainnya. Proyek amal Relawan TIK secara umum dan ideal mencakup 5 tahap (metode pelayanan yaitu pendaftaran-pembekalan-pelayanan-pelaporan dan penilaian) dan dilaksanakan dalam periode waktu tertentu yang disepakati. Semua ringkasan di atas bersumber dari materi puslitbang ARTIKA.